Ekonomi dan Bisnis
Jelang Idul Fitri Bank Indonesia Papua Siap Layani Masyarakat Tukar Uang Pecahan Kecil
Selasa, 19 Maret 2024 Jayapura 312 Pengunjung
JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA) –
Jelang Idul Fitri, Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Papua siap melayani masyarakat untuk penukaran Uang
Pecahan Kecil (UPK).
Ada beberapa titik di Jayapura yang akan dilayani
penukaran setiap hari sejak tanggal 18 Maret – 5 April dengan tempat/lokasi yang
berpindah – pindah.
Ada dua layanan yakni
untuk Reguler Kas keliling retail di pusat keramaian sekitar wilayah Jayapura,
seperti Pasar Hamadi, Pasar Youtefa, Pasar Sentani, Pasar Skouw dan beberapa
pusat pertokoan/ perbelanjaan lain di daerah Jl. A. Yani, Entrop dan Abepura.
Kedua Terpadu, Kas keliling kepada
stakeholders di sekitar wilayah Jayapura, serta mobil kas keliling BI yang juga
bekerjasama dengan mobil layanan Perbankan di area Pelabuhan Jayapura dan
Bandara Sentani serta pasar-pasar murah.
Selain
itu juga layanan
penukaran oleh Bank Indonesia bersinergi dengan pihaj Perbankan Layanan melalui
100 titik layanan penukaran yang tersebar di Wilayah Kerja KPwBI Papua, yaitu
mencakup 4 (empat) provinsi. Uang tunai yang disiapkan tersebut diproyeksikan
akan terdistribusi melalui penarikan uang oleh perbankan wilayah Kota/Kab.
Jayapura dan 7 (tujuh) wilayah kas titipan.
“Maksimal Rp. 4 juta/orang
untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat lain yang hendak melakukan
penukaran,”terang Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman saat Bincang –
Bincang Media edisi Maret 2024 di Kantor Perwakilan BI Papua. Senin
(18/3/2024).
Saat ini Proyeksi kebutuhan Rupiah pada momen
Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2024 KPwBI Papua sebesar Rp1,62 triliun atau
meningkat sebesar 16,5% (yoy) dibandingkan proyeksi tahun lalu sebesar Rp1,39
triliun. Dengan kebutuhan Uang Pecahan Besar (UPB) sebesar Rp.1,52 Triliun dan
Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp.100 milliar.
Paling dominan adalah
uang kecil dengan nominal pecahan Rp. 10.000,- Rp. 5.000,- dan Rp.20.000,-
Lanjutnya, sampai
dengan tanggal 15 Maret 2024 telah terserap sebanyak Rp115,3 miliar atau 7,1%
yang terdiri dari 3,9% dari penarikan Perbankan di Jayapura dan 3,2% dari Perbankan
di wilayah Kas Titipan.
Namun demikian, Bank Indonesia tetap berharap
agar Masyarakat dapat menggunakan uang digital atau transaksi secara non tunai.
Untuk itu dirinya memberikan himbauan kepada Masyarakat untuk semakin banyak
dapat bertransaksi secara digital.
“Sekarang makin banyak Masyarakat yang menggunakan transaksi
secara digital. Antara lain menggunakan QRIS, sebagai salah satu cara
pembayaran yang efisien, simple dan juga aman,”kata Faturachman.
Kemudian juga Bank Indonesia berharap agar Masyarakat dapat berperilaku belanja bijak sesuai kebutuhan, berhemat, dan merawat Rupiah guna mendorong kesadaran masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah. (Julia)
Baca juga:
Penulis : Editor Iustitia