Pemilu
Kapolres Beberkan Kejadian Pembongkaran dan Pembakaran Logistik Pemilu di Kabupaten Paniai
Selasa, 13 Februari 2024 Jayapura 1322 Pengunjung
Caption : Logistik Pemilu 2024 di Kabupaten Paniai. Diduga terjadi kesalahpahaman surat C1 KWK . (foto : ist)
PANIAI (IUSTITIA PAPUA)
- Diduga akibat kurangnya pemahaman tentang aturan baru dalam pelaksanaan
Pemilu 2024 berkaitan dengan Formulir C1 KWK berhologram yang sudah tidak
dipergunakan lagi pada Pemilu 2024, sejumlah warga melakukan pengrusakan
logistik Pemilu 2024 di Distrik Yagai, kabupaten Paniai, Senin (12/2/2024).
Hal itu dibenarkan Kapolres Paniai AKBP Abdus
Syukur Felani. Dijelaskannya sejumlah warga di Distrik Yagai melakukan
pembongkaran logistik untuk mencari Formulir C1 KWK berhologram. Namun aksi tersebut berujung pada pengrusakan 125
kotak suara pemilu.
“Saat itu, ketika logistik tiba di pelabuhan (danau) di Distrik Yagai, langsung dilakukan, pembongkaran logistik pemilu untuk mencari formulir C1 KWK yang berhologram. Semua logistik pemilu, berada di pelabuhan speed Distrik Yagai dalam kondisi terhambur dan rusak,” jelasnya.
Diduga Dibawa Lari PPD
Hal serupa juga terjadi untuk logistik di Distrik
Muye. Sekitar Pukul 15:30 WIT, telah bergeser logistik Distrik Muye dari
Pelabuhan (Danau) Aikai dengan menggunakan sekitar 12 unit speed, dimana salah
satu speed berisi logistik pemilu yang ditumpangi 3 anggota PPD dan Ketua PPD,
beriringan menuju ke Distrik Muye.
“Namun pada pertigaan
arah ke kampung Keniyapa, tiba-tiba speed yang ditumpangi oleh rombongan
keempat PPD tersebut langsung berbelok ke arah kiri menuju ke jembatan
Keniyapa, sedangkan iring-iringan speed yang membawa logistik lainnya tetap
lurus menuju Distrik Muye,”bebernya.
Setelah tiba di Pelabuhan Distrik Muye barulah
diketahui bahwa speed yang membawa Ketua PPD dan tiga PPD lainnya belum tiba di
Pelabuhan Distrik Muye, sehingga oleh Ketua Pandis Distrik Muye bersama
rombongan pengantar logistik lainnya menunggu sekitar 2 jam. Tetapi tidak muncul-muncul dan akhirnya disepakati
bahwa logistik Muye dibawa kembali ke Kampung Enarotali yakni ke Kantor KPU
Paniai.
Setelah logistik tiba di KPU, masyarakat dan
Panwasdis Distrik Muye kembali menaikkan dan membawa logistik pemilu Distrik
Muye ke Polres Paniai sebanyak 110 kotak surat suara, sehingga dapat
disimpulkan bahwa logistik Distrik Muye yang diduga hilang atau dibawa lari PPD
hanya fom C1 hasil plano.
Lanjutnya, setelah dilakukan mediasi dan
penjelasan dari pihak penyelenggara Pemilu dan Kepolisian Resor Paniai, untuk
Pemilu 2024 tidak lagi menggunakan Formulir C1 KWK Hologram, masyarakat bisa
memahami hal tersebut.
Namun masyarakat meminta
KPU untuk menghadirkan Ketua PPD Distrik Muye dan memberikan penjelasan kepada
masyarakat dan pihak KPU dan masyarakat akan bersama - sama mencari keberadaan
PPD Distrik tersebut.
“Masih berkaitan dengan
logistik pemilu, di Distrik Aweida, telah terjadi pembakaran logistik pemilu.
Adapun Kronologis singkat kejadian yakni sekitar Pukul 14:50 WIT, telah
bergeser logistik pemilu untuk Distrik Aweida dengan menggunakan 8 unit speed
(6 speed mengangkut logistik sedangkan 2 speed mengangkut PPD, PPS dan Pandis)
dari Pelabuhan (Danau) Aikai Enarotali menuju Distrik Aweida tanpa kendala dan
berjalan dengan baik dan aman.
Namun sekitar Pukul 16.34 WIT, diperoleh informasi logistik telah dirampas dan dibakar di dekat Danau Darauto.
Logistik Pemilu Dibakar
Mendapatkan Informasi tersebut, personel
kepolisian merespon dan langsung mengecek kejadian dimaksud dan didapat
informasi dari salah satu warga masyarakat Aweida bahwa logistik yang dibakar
tersebut sebanyak 1 (satu) speed, sedangkan logistik pada 7 speed lainnya
langsung berbalik ke arah Enarotali yang kemudian segera dilakukan penjemputan
logistik untuk diamankan kembali di kantor KPU Paniai bersama pihak KPU,
Bawaslu dan Polres Paniai. Adapun logistik yang berhasil diamankan sebanyak 60
kotak suara.
“Sedangkan di hari yang
sama pada Pukul 16:05 WIT, kembali kami menerima informasi terkait dengan
ditahannya logistik Pemilu untuk Distrik Kebo Kabupaten Paniai, yang diduga
dilakukan oleh OTK yang berujung dengan pembakaran terhadap logistik pemilu Distrik
kebo sebanyak 165 kotak surat suara dan yang sempat diselamatkan warga sebanyak
15 Kotak dan sudah diamankan di KPU Paniai,”paparnya.
Masih menurut Kapolres, hingga saat ini
situasi di Kabupaten Paniai masih rawan terkendali dan pihak Kepolisian bersama
pihak terkait terus meningkatkan pengawasan serta keamanan guna tidak kembali
terjadi hal-hal serupa. (Julia)
Penulis : Editor Iustitia