Pemprov Papua Tengah
Pemprov Papua Tengah Sampaikan Belasungkawa Atas Gugurnya 1 Anggota Polri di Intan Jaya
Sabtu, 20 Januari 2024 Jayapura 321 Pengunjung
NABIRE (IUSTITIA PAPUA)
- Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM mengungkapkan rasa turut berbelasungkawa atas
gugurnya satu anggota Polri dari Satgas Damai Cartenz Bripda Alfiandi Steve
Karamoy yang ditembak Kelompok Kriminal Besenjata (KKB) di Kabupaten Intan
Jaya, Jumat kemarin (19/1/2024).
“Atas nama Pemerintah
Provinsi Papua Tengah kami ucapkan turut berduka cita atas gugurnya satu anggota
Polri di Kabupaten Intan Jaya. Kami merasakan kehilangan yang mendalam dan
keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ungkap Ribka Haluk kepada
wartawan, Sabtu (20/1/2024).
Dirinya menyesalkan atas peristiwa yang
mengakibatkan 1 anggota Polri di Kabupaten Intan Jaya. Apalagi kehadiran aparat
TNI-Polri di daerah tersebut untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“TNI-Polri merupakan alat
negara untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Harusnya kejadian ini
tidak boleh terjadi. Untuk kejadian ini kami harap pelakunya diproses sesuai
dengan perbuatannya,” tuturnya.
Ditegaskannya agama apa saja tidak membenarkan
adanya peristiwa ini, apalagi sampai merebut nyawa seseorang. Untuk itu dirinya
berharap agar pertumpahan darah seperti ini tak boleh lagi terjadi.
“Agama apa saja tak
membenarkan adanya pertumpahan darah. Saya tegaskan mari hentikan segala bentuk
kekerasan apa pun di Provinsi Papua Tengah,”tegasnya.
Mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua ini
berharap agar masyarakat juga tidak terprovokasi atas peristiwa ini. Ia
mengharapkan agar masyarakat mendukung pemerintahan yang ada di Kabupaten Intan
Jaya, yang saat ini dipimpin anak daerah setempat.
“Saat ini di Intan Jaya
Pj Bupatinya anak daerah, jadi saya mengajak mari mendukung pemerintah daerah
yang saat ini fokus membangun demi kesejahteraan masyarakat,”ucapnya.
Lanjutnya apabila konflik ini terus
berlangsung, hal itu tentu akan berdampak kepada masyarakat luas. Sehingga atas kepentingan
apapun tak boleh lagi ada aksi pertumpahan darah apalagi teror tembak menembak.
“Apabila konflik ini tidak dihentikan, hal itu hanya merugikan masyarakat, sebab perekonimian akan terhenti, aktivitas pendidikan, kesehatan dan pemerintahan juga pasti akan terhenti. Maka dari itu saya menghimbau hentikan,”tandasnya. (Julia)
Penulis : Editor Iustitia