logo loading

Hukrim

Ada Pihak Ketiga Bermain Dibalik Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air

Senin, 26 Februari 2024 Jayapura 389 Pengunjung

Ada Pihak Ketiga Bermain Dibalik Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air

Caption : Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri

JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA) - Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K mengungkapkan ada pihak ketiga yang bermain dibalik kasus penyanderaan pilot Susi Air, Capt Philips Mertenz.

Hal tersebut disampaikan Kapolda usai menggelar pertemuan tertutup dengan Atase Kepolisian New Zealand, di Polda Papua lama, Kota Jayapura, Senin (26/2/2024).

 Kata dia, pihak ketiga tersebut memanfaatkan isu penyanderaan Capt Philips untuk kepentingan kelompok dan pribadi, namun mengatasnamakan organisasi perjuangan Papua Merdeka.

“Ada pihak lain yang memang sengaja menghambat, menghalang-halangi supaya proses negosiasi yang sudah dilakukan dan mau menuju titik temu ini tidak berhasil,” ungkapnya.

Pihak  ketiga tersebut sengaja mengangkat isu Papua Merdeka ke Pemerintah New Zealand.

“Sudah kami sampaikan tadi di pertemuan dan mereka memahami hal tersebut dan tetap memberikan kepercayaan penuh kepada kami TNI-Polri di Papua untuk terus bekerja membebaskan kapten Philisp,”akunya.

 Ditegaskannya sekali lagi itu kepentingan dari kelompok itu sendiri, baik Benny Wenda maupun Sebby Sembom yang selalu berkoar-koar di luar tentang isu-isu Papua.  

“Sudah kami sampaikan ke mereka agar pernyataan itu tidak usah didengarkan,”akunya lagi.

Pihak Pemerintah Negara New Zealand hingga saat ini tetap sepakat untuk mempercayakan pembebasan Capt Philips ke pemerintah Indonesia dan mengakui secara penuh bahwa Papua adalah bagian dari NKRI.

“Bahwa mereka tetap sepakat masalah Philips, itu urusan dari pada Indonesia dan mereka tidak mencampuri urusan tersebut dan tetap masih mengakui Papua bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,”tukasnya.

Hingga  kini pihaknya dibantu TNI masih terus bekerja keras untuk membebaskan Pilot Susi Air itu.

“Kami terus bekerjasama dengan teman-teman TNI dan hingga kini kami masih menerapkan pola soft lewat negoisasi yang melibatkan semua pihak, termasuk Pemerintah setempat, Gereja, masyarakat dan para Tokoh disana untuk pembebasan,”terangnya.

Keberadaan  sang pilot dan kondisi kesehatannya, sudah diketahui. Namun pihaknya masih terus berupaya bernegoisasi agar KKB yang menyanderanya dapat membebaskannya tanpa ada nya korban.

“Sudah kita pantau, lokasi mereka dimana, bagaimana kesehatan Philips. Namun  kami masih terus negoisasi agar bisa dibebaskan tanpa ada jatuh korban, sehingga proses ini memang akan memakan waktu,”akunya.

Sebelum bertemu dengan atase kepolisian New Zealand, Pihak Polda Papua juga telah bertemu dengan Duta besar Selandia Baru untuk Indonesia, Kevin Jeffery Burnet di Polda Papua pada Rabu (7/2/2024). (Julia)

 


Penulis : Editor Iustitia