Hukrim
Berkat Peran Tokoh Agama dan Adat, Demo Save Lukas Enembe Aman Terkendali
Rabu, 21 September 2022 70 Pengunjung
JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA) – Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring menyebut Aksi Demo Koalisi Rakyat Papua (KRP) Save Lukas Enembe pada Selasa (20/9) aman terkendali
Ini berkat peran seluruh pihak termasuk para tokoh agama dan tokoh adat.Brigjen TNI J.O Sembiring menyampaikan saat mengikuti konferensi Polresta Jayapura Kota, Rabu (21/9)
Siaran pers itu dilakukan dalam rangka merilis tahanan dan barang bukti yang disita saat unjuk rasa berlangsung
“Satu yang pasti kegiatan kemarin bisa berjalan dengan lancar tentunya ada kerja sama dengan seluruh pihak, di antaranya TNI-Polri,"kata Sembiring kepada awak media disela-sela konferensi pers, Rabu.
Selain aparat keamanan, kerjasama juga terjalin dengan masyarakat. Sejumlah tokoh agama dan adat tengah mengimbau agar demo damai, tak longmarch.
“Dan para pendemo pun mengikuti imbauan dari para Tokoh Agama dan Tokoh Adat tersebut. Ini perlu kita apresiasi,"ujarnya. "
Dan jalannya demo kemarin kita evaluasi tidak ada longmarch, hanya konvoi yang mendapatkan pengawalan dari aparat TNI-Polri,"katanya.
Kedepan, menurut dia, diharapkan agar tak ada demo lanjutan, mari jaga kota ini agar tetap aman dan kondusif.
Dia mengatakan, terkait penangkapan beberapa orang yang membawa senjata tajam seperti kapak, panah, ketapel, dopis (Bom Ikan) dan minuman keras ditengah aksi demo, motifnya masih didalami oleh pihak Kepolisian.
“Tadi sudah disampaikan oleh Wakapolda Papua bahwa akan dilakukan pendalaman kepada 14 masyarakat yang ditangkap ini,"katanya
"Saya berpesan masyarakat harus yakin dan percaya kepada Pihak Kepolisian dan TNI yang akan bekerja secara profesional dalam hal ini,”ujarnya.
Sementara itu, Wakapolda Papua, Brigjen Pol Ramdani Hidayat, penyekatan aksi demo kemarin dengan alasan, agar polisi informasi terkait oknum-oknum yang membawa senjata tajam.
“Sesuai kesepakatan bahwa demo yang akan dilakukan secara damai dan bermartabat, namun ada yang membawa senjata tajam, ketapel, busur pana, kapak, dopis (bom ikan) dan minuman keras,"katanya.
"Ini sangat berbahaya, maka kami langsung mengamankan orang beserta barang buktinya,"ujarnya.
Menurutnya, sebanyak 14 orang yang ditangkap, 7 di antaranya ditangkap di wilayah Polresta Jayapura Kota, 7 lainnya lagi ditangkap di wilayah hukum Polres Jayapura.
Barang bukti berupa dopis atau bom ikan, ditemukan di daerah Entrop. Namun pelaku melarikan diri meninggalkan barang bukti berupa satu dopis dan sepeda motor.
Wakapolda menegaskan, polisi bakal terus mengejar pelaku hingga ditangkap lantarab tak mungkin satu pasti lebih, bisa membahayakan warga.(Richardo/Redaksi)
Penulis : Redaksi Iustitia Papua