logo loading

Polkam

Bina Mahasiswa Baru, Prodi IPM Fisip Uncen Gelar Temu Kangen dengan Alumni

Sabtu, 27 Agustus 2022 61 Pengunjung

JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA) - Program Studi Ilmu Pemerintahan (Prodi IPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih (Fisip Uncen) menggelar temu kangen sekaligus menyambut mahasiswa baru.

Temu kangen antara alumni, mahasiswa dan mahasiswa program IPM Fisip Uncen sekaligus penyambutan mahasiswa baru. Temu kangen ini berlangsung sehari di Pantai Holtekam Jayapura.

Demikian disampaikan Ketua Program Studi IPM Fisip Uncen, Gabriel Maniagasi di Jayapura, Jumat.

"Kita buat kegiatan ini dalam rangka menyambut ade-ade mahasiswa yang baru. Kita undang kita punya alumni per angkatan mulai dari program studi ini berdiri sampai dengan hari ini,"kata Gabriel.

Gabriel mengatakan alumni program studi ilmu pemerintahan cukup banyak dan menyebar diseluruh daerah di Papua, sebagian datang dan sebagian lagi tidk sempat datang karena mereka ada didaerah tetapi memberi dukungan.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi tempat untuk saling berbagi pengalaman, dan saling berbagi cerita antara satu sama lain.

"Kemudian adik-adik ini mereka bisa kenal mereka punya senior, sesama angkatan juga sudah lama alumni dan datang kesini supaya bisa saling bertemu dan bisa mengenal adik-adiknya yang baru,"ujarnya.

Gabriel menjelaskan, ada model yang baru, ada pembinaan. Dalam kegiatan ini, ada pembentukan kelompok-kelompok per angkatan dan dimonitori oleh seorang mahasiswa yang mendampingi kelompok-kelompok mahasiswa baru.

"Nah, kelompok-kelompok ini mereka melakukan pembinaan dan pembinaan itu dari hari ini sampai tiga bulan kedepan, kemudian akan berganti seniornya lagi,"katanya.

Disitu mereka bertanggung jawab per angkatan. Semisal angkatan 2019 dia akan membimbing adik-adik juniornya.

Proses pembimbingan ini tidak terlepas dari program studi, melalui staf program studi, komisariat dan mahasiswa per angkatan.

"Jadi, mereka akan saling berkoordinasi, kita sebagai dosen sebagai orangtua tapi juga menjadi pembina buat mereka,"ujarnya.

Tujuannya adalah membina mahasiswa supaya mereka bisa menghasilkan karakter yang baik, bisa menghormati orangtua, menghargai temannya, bahkan lebih daripada itu bisa menghargai diri sendiri.

"Nah ini yang kita mau membentuk mahasiswa kita,dan saya percaya saja bahwa dalam tiga tahun kedepan, mahasiswa kita itu akan berkarakter baik, karena mereka ini calon pemimpin bangsa, kita siapkan mereka hari ini untuk menjadi pemimpin dihari esok,"katanya.

"Untuk menjadi seorang pemimpin, kita ajar mereka untuk bisa bagimana belajar untuk taat,belajar untuk dipimpin, belajar untuk mengikuti seluruh ketentuan, ini tidak muda tetapi kita mencoba dengan segala daya upaya membangun kerjasama, membangun komunikasi,"ujarnya.

Ia menyebut, jika mencoba untuk membangun spirit-spirit baru buat adik-adik mahasiswa khusus senior-senior.

Artinya bahwa senior ini secara kemanusiaan dia tau bahwa dia menjadi teladan untuk junior-junior yang baru.

"Jadi, tidak lagi pake gaya lama, kita ubah semua gaya lama yang pake bentak-bentak, hardik-hardik orang bahkan gunting rambut dengan segala macam bentuk itu diubah, kalau istilah komputer kita delete/hapus,"katanya.

Penyambutan mahasiswa baru ini dengan cara-cara yang humanis.Diawal kegiatan, ada semacam motivasi yang disampaikan oleh para alumni yang hadir.

Alumni itu bisa menjelaskan bahwa bagimana dia bisa sukses, kalau dulu tidak dibentuk dan digembleng oleh seniornya.

Pembentukan itu akan mengalami perubahan dan pola seiring perkembangan zaman. Diera zaman sekarang adalah zaman dimana tidak menghendaki kekerasan.

Lanjut dia, sehinga para senior yang hadir dalam kegiatan, mengatakan bahwa tidak boleh lagi pembinaan mahasiswa baru itu dengan cara-cara yang tidak manusiawi.

Melainkan dengan cara-cara yang membangkitkan semangat, cara-cara membuat orang itu termotivasi, cara-cara yang membuat orang itu bisa percaya diri, cara-cara yang bisa membuat orang itu bisa diterima disatu lingkungan itu yang dikedepankan.

"Itu yang sedang kita pakai dan upayakan sehingga dalam semester ini, kita mulai dengan model baru yaitu pembinaan yang berbeda,"ujarnya.

"Saya sebagai ketua program studi kita hadir untuk melihat secara langsung pelaksana setiap kegiatan-kegiatan,"katanya.

Kegiatan ini sangat positif temu kangen bersama alumni yang datang dengan menceritakan pengalamannya tetapi juga memberikan semangat.

"Kita berharap bahwa ini akan menjadi pola dan model baru yang kita desain sehingga di semester-semester baru atau tahun kedepan itu dia akan mengalami model yang sama,"ujarnya.

Ini lebih pada pendekatan humanis dan lebih pada pendekatan yang dengan istilah "cinta kasih, tidak lagi menhardik-hardik orang, mebentak orang tetapi memberikan keteladanan yang baik.

"Intinya kita siapkan mahasiswa untuk menjadi pemimpin esok hari,"kata Gabriel yang juga pemimpin redaksi Ligakampus.id.

Agenda yang dilakukan dalam temu kangen itu yakni penyambutan mahasiswa baru meneriaki yel-yel IPM Renevoi.

Renevoi itu bukan hanya program dan juga singkatan, dalam bahasa Sentani itu selamat pagi, filosofi yang diambil yaitu semangat pagi.

"Jadi, teriakan yel-yel itu dengan maknanya seperti itu,lalu memberikan pengarahan kepada mahasiswa bahwa melakukan kegiatan ini dalam kontrol dan kendali yang benar, kita sedang menyambut ade-ade mahasiswa yang baru,"ujarnya.

Motivasinya, mainsetnya kemudian tindakannya dirubah, sehingga gerak, bertindak itu dengan cara dan tindakan yang sama, tidak lagi dalam bentuk kekerasan.

"Agenda lainnya perkenalan dosen, perkenalan para dosen, ucapan terima kasih dari ketua program studi kepada dosen dan juga alumni yang datang,"tambah dia.(Redaksi)


Penulis : Redaksi Iustitia Papua