logo loading

Polkam

BMKG Prakirakan Musim Hujan di Wilayah Utara Papua Hingga Awal 2023

Jumat, 30 September 2022 72 Pengunjung

JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan musim hujan di wilayah Utara Papua hingga awal 2023 mendatang

BMKG selaku instansi penyelenggara dalam penyebaran informasi cuaca dan iklim telah melakukan pembaharuan normal iklim

Kepala BBMKG Jayapura, Beny Christianto melalui rilis yang diterima menjelaskan, jika sebelumnya menggunakan normal data tahun 1981 – 2010, kini menggunakan normal iklim dengan periode data 1991 – 2020.

Dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer, indikasi fenomena perubahan iklim, serta topografis dan geografis Indonesia yang kompleks dan beragam dalam pembuatannya.

Normal iklim terbaru diharapkan dapat secara presisi menggambarkan kondisi iklim di Indonesia.

Terdapat beberapa perubahan dari rata-rata hujan di normal iklim terbaru yang secara langsung mempengaruhi dan merubah pewilayahan Zona Musim di Indonesia.

Sebelumnya, masyarakat mengetahui bahwa terdapat 342 Zona Musim (ZOM) dan 65 Non Zona Musim (Non ZOM).

Dari normal iklim terbaru diketahui terdapat penambahan ZOM menjadi 699 ZOM yang terbagi menjadi 3 Tipe Musim Utama dan 9 Sub-Tipe Musim.

Penggunaaan ZOM baru ini telah digunakan sebagai standar baru dalam Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 kali ini dan menjadi yang pertama dalam menggunakan ZOM baru.

Wilayah utara Provinsi Papua sebagai salah satu wilayah di Indonesia juga mengalami perubahan ZOM dimana sebelumnya terdapat 3 ZOM dan 5 Non ZOM

Saat ini menjadi 30 ZOM yang terbagi menjadi 17 ZOM tipe Monsunal-1, 5 ZOM tipe Monsunal-2, 4 ZOM tipe Lokal-1, dan 4 ZOM tipe Ekuatorial-1.

Berdasarkan kondisi atmosfer dari update data 20 September 2022 yang dirilis oleh BMKG, kondisi ENSO terpantau saat ini berada pada kondisi La Nina Moderate (-1.10) dan diprakirakana akan terus berlangsung hingga Desember 2022.

Kemudian kondisi Dipole Mode saat ini berada dalam kondisi IOD Negatif (-0.89) dan diprakirakan akan terus terjadi hingga Desember 2022.

Kondisi suhu muka luat di wilayah Indonesia terpantau berada dalam kondisi hangat dan diprakirakan dalam kondisi hangat hingga November 2022. Untuk wilayah Papua suhu muka laut terpantau dalam kondisi hangat dan diprakirakan terus berlangsung hingga November 2022.

Dari pantauan BMKG juga menyampaikan dalam tiga tahun terakhir Indonesia dihadapkan pada kejadian La Nina berturut-turut (Triple Dip La Nina) dan IOD Negatif sehingga memicu musim kemarau singkat dan hujan sepanjang tahun di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya wilayah utara Provinsi Papua.

Dari kondisi atmosfer tersebut, musim hujan 2022-2023 di wilayah utara Provinsi Papua diprakirakan cenderung maju dan sama dibandingkan dengan normalnya.

Musim hujan diprakirakan masuk di September – Oktober dimulai di Keerom bagian selatan,

Jayapura bagian tenggara, Pegunungan Bintang bagian utara, Yahukimo bagian utara, Yalimo bagian utara di awal September (September I).

Kemudian berlanjut ke daerah Keerom bagian tengah Papua yakni Keerom bagian barat laut dan Sebagian Jayapura dimana awal musim hujan diprakirakan akan mulai di September III (akhir September).

Selanjutnya, diprakirakan untuk wilayah Jayawijaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah bagian selatan, Yalimo bagian barat daya, Tolikara bagian selatan, Yahukimo bagian tengah, Puncak bagian timur, Puncak Jaya bagian selatan.

Lalu, Pegunungan Tengah bagian tengah dan barat, Yalimo bagian barat yang akan memasuki musim hujan di bulan awal bulan Oktober (Oktober I) dan terakhir untuk wilayah Jayapura bagian utara, Sarmi bagian timur yang akan memasuki musim hujan di Oktober II atau pertengahan Oktober.

Sifat musim hujan diprakirakan Normal dan perbandingan dengan normalnya diprakirakan Sebagian besar maju dari normalnya dan Puncak musim hujan diprakirakan akan terjadi di Januari – Februari.

Dengan kondisi atmosfer yang akan berpengaruh terhadap penambahan curah hujan hingga akhir tahun, perlu menjadi perhatian bagi masyarakat akan potensi adanya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor.

BBMKG Jayapura mengimbau kepada warga agar mengelola wilayah tempat tinggalnya untuk menghadapi potensi tersebut.

Warga juga dihimbau untuk memperbaharui informasi cuaca dan iklim melalui kanal media sosial milik BMKG atau dapat mendapat informasi langsung di kantor BMKG terdekat.(Redaksi)


Penulis : Redaksi Iustitia Papua