International
Buka Seminar BEM Uncen, Wamendagri Harap Pemilu di Papua Berjalan Lancar
Jumat, 24 Maret 2023 126 Pengunjung
Wakil Menteri Dalam John Wempi Wetipo memberikan sambutan dalam pembukaan seminar di Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua, Jumat (24/3/2023). |Para mahasiswa yang ikut dalam kegiatan seminar nasional di Universitas Cenderawasih Jayapura, Jumat (24/3/2
Wakil Menteri Dalam John Wempi Wetipo memberikan sambutan dalam pembukaan seminar di Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua, Jumat (24/3/2023).
JAYAPURA, IUSTITIA- Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo secara langsung membuka seminar nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) bertajuk “Pesta Demokrasi 2024” di Kota Jayapura, Papua, Jumat (24/3/2023). Dalam sambutannya Wempi berharap pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 berjalan dengan baik di Papua.
“Saya berharap kita semua mengawal proses pemilu ini agar bisa berlangsung dengan baik di Papua, sesuai dengan amanah undang-undang dan PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) mengamanatkan bahwa rakyat untuk bisa mencoblos,” katanya di Auditorium Uncen Jayapura.
Wempi mengatakan, pada 2024 mendatang Indonesia akan menggelar pemilu dan pilkada serentak untuk pertama kali secara nasional. Dengan adanya seminar tersebut diharapkan dapat memberikan pencerahan pada peserta sehingga pemilu serentak bisa disikapi dengan baik.
“Jadi tanggal 14 Februari 2024, hari Rabu itu pemilu legislatif dan pilpres. Kemudian pilkada itu secara serentak 38 provinsi dan kurang lebih 500 kabupaten/kota akan memiliki kepala daerah secara langsung dalam pesta demokrasi yang akan kita gelar tanggal 27 November 2024,” ucapnya.
Dengan demikian, tentunya akan ada kekosongan pejabat karena sejumlah kepala daerah definitif berakhir masa jabatannya pada 2023. Wempi menyebut kurang lebih 170 bupati/wali kota dan gubernur yang selesai masa jabatannya.
Para mahasiswa yang ikut dalam kegiatan seminar nasional di Universitas Cenderawasih Jayapura, Jumat (24/3/2023). Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo.
Guna mengisi kekosongan kekuasaan tersebut, lanjut Wempi, akan diisi oleh penjabat (Pj.) yang tidak dipilih secara langsung oleh rakyat. Untuk itu dirinya meminta para mahasiswa agar turut serta mengontrol dan mengevaluasi para Penjabat yang ada di lapangan.
“Sehingga rakyat menjadi fungsi kontrol untuk kita bisa mengevaluasi mereka. Di bulan Mei ini kita akan evaluasi kurang lebih ada beberapa bupati/wali kota dan gubernur di seluruh Indonesia. Lebih khusus di Papua itu ada kurang lebih 5 atau 7 penjabat bupati yang akan dievaluasi di bulan Mei ini,” tuturnya.
Selain itu, Wempi menambahkan, permasalahan yang dihadapi Indonesia masih cukup banyak. Salah satunya berkaitan dengan kesejahteraan, di mana Papua termasuk di dalamnya. Untuk itu, dia mengajak para mahasiswa agar memilah persoalan dalam rangka mewujudkan masyarakat Papua yang lebih sejahtera.
“Tugas adik-adik mahasiswa untuk mengkritisi apa ada yang salah, tapi kalau ada yang benar mari kita dukung bersama, yang salah kita kritisi dan yang benar kita dukung bersama. Jangan yang benar kita kritisi dan yang salah juga kita kritisi,” tandasnya. (Redaksi Iustitia)
Penulis : Redaksi Iustitia Papua