logo loading

Sekilas Papua

Hampir Setahun Pilot Susi Air Disandera, Aparat Tetap Kedepankan Upaya Soft Approach

Jumat, 02 Februari 2024 Jayapura 666 Pengunjung

Hampir Setahun Pilot Susi Air Disandera, Aparat Tetap Kedepankan Upaya Soft Approach

Caption : Kasatgas Humas Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno (foto : ist)

JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA) - Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2024 terus berupaya melakukan pembebasan Pilot Susi Air Capt Philip Mark Marthens yang disandera komplotan KKB Wilayah Nduga Pimpinan Egianus Kogoya.

Kasatgas Humas Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno, menjelaskan proses negosiasi komunikasi masih dilakukan kepada Egianus Kogoya oleh pemerintah setempat untuk pembebasan pilot susi air, Rabu (31/1/2024).

"Saat ini yang dikedepankan untuk negosiasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh Pj. Bupati Nduga karena beliau memiliki kedekatan dan kekerabatan dengan Egianus Kogoya,"terangnya dalam rilis yang diterima redaksi Kamis malam (1/2/2024).

AKBP Bayu juga menyampaikan berbagai komunikasi telah dilakukan, namun belum ada kesepakatan.

"Berbagai upaya komunikasi sudah dibuka oleh Pj. Bupati Edison Gwijangge, namun sampai hari ini belum ketemu kesepakatan pembebasan pilot Susi Air,"akunya.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Satgas Damai Cartenz untuk pembebasan seperti mengedepankan Soft Approach.

"Kami dari Satgas Damai Cartenz 2024 mengedepankan upaya soft approach terlebih dahulu karena pertimbangan kemanusiaan dan keselamatan pilot itu sendiri,"terangnya.

 Sementara  Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Ramadhani, berharap Capt Philip Mark Marthens agar segera dibebaskan dalam keadaan sehat.

"Kita berharap agar Pilot Susi Air Capt Philip Mark Marthens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bisa dibebaskan sehingga bisa kembali ke Negaranya dalam keadaan sehat terutama kepada keluarganya,"kata Kombes Faizal.

 Tanggal 7 February nanti tepat satu tahun Pilot Susi Air Capt Philip Mark Marthens di sandera oleh KKB saat mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023 lalu. (Julia)


Penulis : Editor Iustitia

Terpopuler