Sekilas Papua
Honor dan Operasional Belum Cair Ratusan Anggota PPD dan PPS Mambra Palang Kantor Distrik Mamteng
Kamis, 08 Februari 2024 Jayapura 264 Pengunjung
Caption : Tiga Komisioner KPUD Mamberamo Raya saat bertemu para Petugas PPD dan PPS yang melakukan aksi protes terkait honor dan operasional mereka yang belum dibayarkan. (foto : ist)
KASONAWEJA (IUSTITIA
PAPUA) – Puluhan anggota
PPD bersama ratusan petugas PPS dari delapan distrik di Kabupaten Mamberamo
Raya (Mambra) melakukan aksi pemalangan selama dua hari Kantor Distrik
Mamberamo Tengah (Mamteng) di Kasonaweja.
Aksi yang
dilakukan sejak hari Selasa – Rabu pekan ini, sebagai bentuk protes terhadap
KPUD Mamberamo Raya. Karena seminggu jelang hari pencoblosan tanggal 14 February,
honor dan biaya operasional mereka belum
dibayarkan.
Mengingat waktu untuk pendistribusian logistic ke TPS – TPS
di Kabupaten Mamberamo Raya, paling banyak transportasi sungai dengan
menggunakan speedboat. Inilah yang
menyebabkan mereka harus segera naik ke kampung – kampung.
Dengan
rincian petugas PPD sebanyak 5 orang bersama
3 orang Sekertariat dan 2 tenaga pendukung dari delapan distrik. Sehingga jika
ditotal jumlah mereka sebanyak 80 orang.
Kemudian tenaga PPS sebanyak 3 orang ditambah
sekertariat 3 orang dikalikan 147 TPS dikali 8 distrik, sehingga total jumlah
mereka sebanyak 306 orang.
“Aksi yang kemarin mereka lakukan adalah
terkait honor, operasional PPS, PPD. Ini kan prosesnya lambat untuk masuk. Sebenarnya
aksi mereka cukup beralasan, karena waktu tempuh ke kampung – kampung cukup
jauh dan memakan waktu kurang lebih 8 – 9 jam,”terang Komisioner KPUD Mamberamo
Raya Divisi Hukum dan Pengawasan Yosias Ruamba yang dihubungi redaksi, Kamis (8/2/2024).
Pasalnya untuk sampai ke kampung, transportasinya
bukan hanya dengan speadboad. Tetapi kadang – kadang untuk sampai di kampung –
kampung tertentu mereka, mereka harus menggunakan perahu batang. Masuk lagi ke
kampung dan harus berjalan kaki.
“Ini adalah luapan emosional yang sudah beberapa waktu lalu mereka sudah tunggu – tunggu. Jadi selama dua hari berturut – turut yakni hari Selasa – Rabu mereka datang ke kantor dan membuat aksi,”imbuh Yos sapaan akrabnya.
Caption : Tiga Komisioner KPUD Mamberamo Raya dari kiri ke kanan Koordinator Divisi Teknis Metusalak Kowi, Koordinator Hukum dan Pengawasan Yosias Ruamba dan Ketua KPU Barnabas Dude saat bertemu ratusan Petugas PPD dan PPS yang melakukan aksi palang kantor Distrik terkait honor dan operasional. (foto : ist)
Komisioner KPU Jadi Jaminan
Lanjutnya dirinya bersama
Ketua KPU Mamberamo Raya Barnabas Dude dan Komisioner KPU Divisi Teknik Metusalack Kowi menghadapi para
pendemo dan berusaha untuk menenangkan mereka.
“Mereka pulang, namun mereka tidak puas dan
keesokkan harinya mereka datang lagi ke kantor
KPU. Kami bertiga yakni saya, Pak Ketua KPU dan Pak Kadiv, menjelaskan kepada mereka
terkait dengan proses transferan dana ke rekening operasional PPD dan PPS. Kemudian
juga terkait pembayaran honor,”jelasnya.
Karena mereka
tidak menerima dengan waktu yang sudah semakin mepet dan tinggal tiga hari,
yang seharusnya mereka ke kampung. Akhirnya menjadi blunder. Semua petugas PPD
dan PPS distrik ikut melakukan aksi
protes terkait honor.
Diketahui untuk Distrik Mamberamo Tengah, Sekertariat
PPD-nya karena berada di kota. Mereka melakukan
pemalangan sekitar Pukul 08:00 – 09:00 WIT pada hari Selasa (6/2/2024).
Sesudah itu karena ada dua kelompok. Pertama sudah
selesaikan di Kantor KPU. Selang waktu yang tidak terlalu lama, akhirnya para Komisoner turun ke distrik Mamberamo
Tengah untuk bertemu dengan PPS, PPD dan menjelaskan kepada mereka.
“Karena ini waktunya singkat, kita juga sudah
perintahkan Sekertaris dan Bendahara untuk segera hari Rabu (7/2/2024) sudah
harus masuk biaya operasional ke rekening PPD dan PPS. Kemudian mereka
menerima, lalu kita sama – sama mereka lepas palang, sekertariat dan ruang
kerja. Sesudah itu massa bubar,”bebernya.
Para Komisioner ini memberikan jaminan kepada
petugas Pemilu yang akan berada di garda terdepan suksesnya penyelenggaraan
Pemilu ini.
“Hari ini Sekertaris dan Bendahara harus
membayar hak – hak PPD dan PPS, sehingga besok pada hari Jumat (9/2/2024)
mereka sudah bergeser ke kampung – kampung untuk menyiapkan hal – hal lain
terkait dengan pelaksanaan hari Rabu, 14 February yang tinggal 6 hari lagi,”tukasnya.
Hal – hal lain seperti penyebaran undangan,
pengumuman, kemudian persiapan TPS. Hal – hal ini butuh waktu untuk mereka
siapkan di kampung.
Petugas PPS dan PPD semua distrik mengalami
masalah yang sama, yakni terkait pembayaran operasional dan honor.
Komisioner
sendiri sudah menanyakan kepada Sekertaris KPU dan memberikan alasan belum dibayarkan,
karena proses pencairan semua menggunakan aplikasi.
“Kami sejak jauh – jauh hari sudah
mengingatkan, segera proses PPD dan PPS operasional dan honor mereka. Kalau KPPS
nantinya pada saat melaksanakan tugas baru akan mendapatkan honor. Sebab bersifat ad hoc yang hanya mempunyai waktu
tugas selama satu bulan. Sementara penyelenggara di tingkat bawah ini sudah
harus bergerak cepat,” tuturnya.
Harapannya ketika hari ini mereka menerima honor dan operasional, besok hari Jumat (9/2/2024) sudah harus segera kembali ke kampung – kampung untuk melaksanakan tugasnya. (Julia)
Penulis : Editor Iustitia