logo loading

Ekonomi dan Bisnis

Ketika Komoditi Milik Pengusaha Asli Papua Tembus Pasar Singapura

Rabu, 09 Agustus 2023 Jayapura 238 Pengunjung

Ketika Komoditi Milik Pengusaha Asli Papua Tembus Pasar Singapura

Kolombus Bonyadone sebagai pengusaha asli Papua untuk pertama kalinya mengekspor komoditi teripang dan gelembung ikan ke Singapura dari Bandara Sentani Jayapura, Papua, Rabu (9/8/2023). |Aktivitas nelayan yang mendapatkan ikan dari wilayah Perairan Sorong

JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA)- Wajah Kolumbus Bonyadone berseri-seri ketika pesawat Garuda Indonesia GA-633 meninggalkan Bandara Sentani Jayapura, Papua, pada Rabu (9/8/2023) pagi. Pesawat itu tidak hanya membawa penumpang namun juga produk milik Kolombus yang akan diekspor ke luar negeri.

Kolombus bahagia karena untuk pertama kalinya mengekspor komoditi teripang dan gelembung ikan ke negara Singapura. Total berat kedua komoditi ini mencapai 50 kilogram.

Pria berusia 44 tahun ini menempuh jalan panjang sehingga bisa mewujudkan impiannya mengekspor komoditi alam dari tanah Papua ke luar negeri. Sebelumnya, Kolombus tidak memiliki latar belakang sebagai eksportir komoditi perikanan.

Kolombus mengaku, sebelumnya dia adalah pengusaha yang mengerjakan proyek pengadaan barang dan jasa dari pemerintah setempat. Kemudian dia mengikuti pelatihan wirausaha dan akhirnya mengenal calon partner usaha dari Singapura.

Kolumbus bersama calon rekan bisnisnya pun berkeliling sejumlah daerah di Papua untuk melihat potensi alam yang bisa diekspor. Mereka pun sepakat untuk mengirimkan komoditi perikanan.

Aktivitas nelayan yang mendapatkan ikan dari wilayah Perairan Sorong di Provinsi Papua Barat Daya. Hal yang mendasari Kolombus dan calon rekan bisnisnya memilih komoditi perikanan di Papua karena jumlahnya sangat berlimpah. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Papua, potensi perikanan Papua mencapai 8 juta ton per tahun.

Ada 13 daerah di wilayah perairan Papua yang menjadi lumbung ikan, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mamberamo Raya, Sarmi, Biak, Supiori, Kepulauan Yapen, Waropen, Nabire, Mimika, Merauke, Asmat, dan Mappi.

"Calon rekan bisnis asal Singapura meminta saya untuk mengirimkan teripang dan gelembung ikan. Gelembung ikan merupakan salah satu komoditi yang digunakan dalam industri kesehatan dan kecantikan, " tutur Kolombus.

Kolumbus mulai menyiapkan komoditi yang akan dikirim sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh kliennya. Demikian juga perijinan yang diperlukan, antara lain health certificate dari Balai Karantina Perikanan dan dokumen CITES dari BKSDA.

Dengan pendampingan Bea Cukai Jayapura, Kolumbus pun mendapat bimbingan teknis ekspor. Hal ini ternasy cara melakukan ekspor dengan sistem Ceisa yang terkoneksi dengan INSW.

Kegiatan ekspor perdana komoditi teripang dan gelembung ikan milik Kolombus Bonyadone di Bandara Sentani Jayapura, Rabu (9/8/2023). Kegiatan ini didukung oleh Bea Cukai Jayapura, Garuda Indonesia, pemerintah daerah setempat dan DPR Papua.

Berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya upaya Kolombus membuahkan hasil pada Rabu ini. Ia berharap upaya ini dapat memberikan inspirasi bagi pengusaha asli Papua lainnya.

“Saya masih tidak percaya bisa sampai di titik ini. Saya mengucapkan terima kasih bagi semua pihak dan pemerintah yang telah membantu dalam kegiatan ekspor teripang dan gelombang ikan ke Singapura," ungkap Kolombus dengan terharu.

Kepala Kantor Bea Cukai Jayapura Adeltus Lolok mengatakan, Papua memiliki banyak komoditi alam yang berpotensi untuk diekspor sehingga menambah devisa negara serta meningkatkan kesejahteraan warga setempat. Hal ini ditunjang kekayaan alam Papua yang berlimpah.

“Seringkali masyarakat memilih jalan pintas menjual komoditi dari Papua dengan harga murah ke perantara di daerah lain. Padahal ekspor langsung dari Papua sangat bisa dilakukan,” papar Adeltus. (Redaksi)


Penulis : Redaksi Iustitia Papua