logo loading

Sekilas Papua

Kodam Bantah Prajuritnya Ditembak KKB Wakapendam : Mereka Jadikan Masyarakat Sebagai Tameng

Rabu, 31 Januari 2024 Jayapura 153 Pengunjung

JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA) – Kodam XVII Cenderawasih menuding Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tak henti – hentinya menebarkan berita bohong alias hoax.  Kelompok yang berseberangan denga NKRI ini disinyalir berbaur dengan masyarakat untuk dijadikan tameng, yang kemudian melancarkan aksi penyerangan dan penembakan kepada Warga Sipil yang telah menjadi targetnya, termasuk pula kepada Aparat Keamanan TNI/Polri.

Ws. Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, dalam keterangannnya saat dikonfirmasi terkait perkembangan situasi di wilayah Kab. Intan Jaya, Rabu (31/1/2024) mengatakan, berita Hoax ini seperti diwartakan di Media Sosial (Medsos), bahwa KKB dan simpatisannya menyebutkan berhasil menembak Prajurit TNI dan mayat Prajurit TNI tersebut membusuk di Titigi.

 Padahal yang sesungguhnya terjadi,  Prajurit TNI tersebut terkena recoset atau terkena pantulan peluru saat KKB menembak pagar kantor Bupati Intan Jaya. Saat  ini kondisi Prajurit TNI  sudah membaik dan akan bertugas kembali.

 Wakapendam juga mengungkapkan, kelompok ini juga mengangkat isu Pembangunan Patung Yesus yang telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda bersama Para Tokoh di Intan Jaya.

 Selanjutnya terkait kejadian penembakan Senin, (29/1/2024) oleh KKB saat berlangsung Rapat koordinasi di kantor Pemda Kabupaten Intan Jaya dan mengenai pagar kantor tersebut.

 Dikatakannya gerombolan KKB berbaur dengan masyarakat, kemudian melakukan penembakan mengenai pagar kantor Pemda. Akibatnya pantulan peluru atau recosetnya mengenai Prajurit TNI Satgas Yonif 330/TD yang membantu mengamankan pelaksanaan Rapat Koordinasi tersebut.

"Modus adalah KKB berbaur dengan masyarakat dan menjadikan Masyarakat sipil sebagai tameng, lalu melancarkan Aksinya. Cara-cara itulah yang digunakan gerombolan ini,"bebernya.

 Lanjutnya Aparat TNI Polri sangat berhati-hati dalam bertindak demi menghindari terjadinya korban dipihak masyarakat sipil.

" Gerombolan KKB melakukan segala cara, termasuk mengorbankan warga sipil, membakar rumah warga dan fasilitas umum, serta merampas hasil bumi dan melarang warga beraktivitas di Pasar," kata Kapendam. (Julia)


Penulis : Editor Iustitia