Sekilas Papua
Kodam Bantah Prajuritnya Ditembak KKB Wakapendam : Mereka Jadikan Masyarakat Sebagai Tameng
Rabu, 31 Januari 2024 Jayapura 158 Pengunjung
JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA) –
Kodam XVII Cenderawasih menuding Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tak henti –
hentinya menebarkan berita bohong alias hoax. Kelompok yang berseberangan denga NKRI ini disinyalir
berbaur dengan masyarakat untuk dijadikan tameng, yang kemudian melancarkan
aksi penyerangan dan penembakan kepada Warga Sipil yang telah menjadi
targetnya, termasuk pula kepada Aparat Keamanan TNI/Polri.
Ws. Kapendam
XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, dalam keterangannnya saat
dikonfirmasi terkait perkembangan situasi di wilayah Kab. Intan Jaya, Rabu
(31/1/2024) mengatakan, berita Hoax ini seperti diwartakan di Media Sosial
(Medsos), bahwa KKB dan simpatisannya menyebutkan berhasil menembak Prajurit
TNI dan mayat Prajurit TNI tersebut membusuk di Titigi.
Padahal yang sesungguhnya terjadi, Prajurit TNI tersebut terkena recoset atau
terkena pantulan peluru saat KKB menembak pagar kantor Bupati Intan Jaya. Saat ini kondisi Prajurit TNI sudah membaik dan akan bertugas kembali.
Wakapendam juga mengungkapkan, kelompok ini juga
mengangkat isu Pembangunan Patung Yesus yang telah dibahas dan telah
diselesaikan oleh unsur Forkopimda bersama Para Tokoh di Intan Jaya.
Selanjutnya terkait kejadian penembakan Senin,
(29/1/2024) oleh KKB saat berlangsung Rapat koordinasi di kantor Pemda
Kabupaten Intan Jaya dan mengenai pagar kantor tersebut.
Dikatakannya gerombolan KKB berbaur dengan
masyarakat, kemudian melakukan penembakan mengenai pagar kantor Pemda.
Akibatnya pantulan peluru atau recosetnya mengenai Prajurit TNI Satgas Yonif
330/TD yang membantu mengamankan pelaksanaan Rapat Koordinasi tersebut.
"Modus adalah KKB
berbaur dengan masyarakat dan menjadikan Masyarakat sipil sebagai tameng, lalu
melancarkan Aksinya. Cara-cara itulah yang digunakan gerombolan ini,"bebernya.
Lanjutnya Aparat TNI Polri sangat berhati-hati
dalam bertindak demi menghindari terjadinya korban dipihak masyarakat sipil.
" Gerombolan KKB melakukan
segala cara, termasuk mengorbankan warga sipil, membakar rumah warga dan
fasilitas umum, serta merampas hasil bumi dan melarang warga beraktivitas di
Pasar," kata Kapendam. (Julia)
Penulis : Editor Iustitia