Polkam
Pemimpin Papua Kedepan Harus Bisa Melihat Masalah Lapangan Pekerjaan
Rabu, 07 Februari 2024 Jayapura 226 Pengunjung
Caption : Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Gerindra Yan P Mandenas saat memberikan keterangan pers di Jayapura. (foto : Julia)
JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA)
-
Politisi Partai Gerindra, Yan P Mandenas berharap pada Pemilu 2024 kali ini,
bisa memberikan kesejukkan, memberikan perubahan dan harapan baru untuk Periode
lima tahun yang akan datang.
Baik itu kepemimpinan legislative. Tetapi juga
kepemimpinan eksekutif, mulai dari presiden, gubernur sampai dengan bupati dan
walikota.
“Kenapa, karena hari ini
masalah utama yang kita hadapi di Indonesia ini. Bukan soal masalah ekonomi, tetapi masalah
lapangan pekerjaan, yang menjadi masalah utama yang hampir terjadi di seluruh
tanah air kita,”ungkapnya kepada pers di Jayapura. Rabu malam (8/2/2024).
Persoalan pengangguran akibat minimnya
lapangan pekerjaan, banyak sekali sarjana – sarjana yang pulang ke kampung dan
menjadi pengangguran. Khusus di Papua, kata Yan angka pengangguran sudah tidak
bisa dihitung dengan jari.
Dirinya mengaku banyak memberikan gambaran
kepada masyarakat, untuk lima tahun kedepan kita akan menentukan pilihan,
presidennya siapa, legislative nya siapa. Mulai dari pusat sampai dengan
kabupaten, kita menentukan kepala daerah.
Yan yang juga Anggota Komisi VIII DPR RI
mengajak masyarakat untuk harus bisa
melihat visi dari setiap pemimpin dan bukan melihat lagi skala local dengan
cara mengelola APBD semata. Tetapi harus menangkap potensi pasar – pasar global
yang mengubah akses pasar bagi pengembangan dan pembukaan lapangan kerja baru
di daerah.
Seraya memberikan contoh orang Korea bisa
mengembangkan kelapa sawit di Boven Digul. Kemudian mereka bawa dan dikonsumsi
di Korea. Ini berarti menciptakan satu ruangan untuk bisa apa yang dikelola di
negara kita untuk kemudian dibawa ke negaranya.
Seharusnya semua pihak menangkap akses pasar
global ini, dengan tujuan lapangan pekerjaan bisa dibuka lebih luas. Karena masyarakat
di Papua hanya bergantung ingin menjadi seorang ASN. Sedangkan ASN akan melihat
pengelolaan APBD, yang sebenarnya sudah bukan jamannya lagi.
Lima
tahun kedepan sudah harus terjadi transformasi perubahan yang besar – besaran di
dalam system pemerintahan untuk pimpinan kita mulai dari pusat sampai ke
daerah.
Tentunya dengan tujuan, bisa mengangkat
potensi yang ada di masyarakat. Baik itu petani, nelayan yang merupakan tradisi
yang sudah ditanamkan nenek moyang kita dari Sabang – Merauke, yang mayoritas bekerja
di bidang pertanian.
Dirinya berharap agar pemimpin Indonesia,
termasuk di Papua agar kedepannya mempunyai visi besar dengan menciptakan
lapangan kerja baru, sesuai dengan potensi masyarakat berskala besar. Sehingga
tidak lagi berpikiran untuk menjadi seorang ASN semata. (Julia)
Penulis : Editor Iustitia