logo loading

Tekno

Penetapan Situs Tempat Sejarah Gereja di Tanah Papua

Rabu, 24 Mei 2023 Jayapura 156 Pengunjung

Penetapan Situs Tempat Sejarah Gereja di Tanah Papua

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua, John Gobai. |Uskup Jayapura Monsinyur Yanuarius Matopai You dalam perayaan peringatan masuknya misi penyebaran agama katolik di Tanah Papua ke-129 yang terselenggara di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Senin (

Fakfak dan Manokwari merupakan dua daerah di Tanah Papua yang mempunyai sejarah yang sangat panjang dan baik dari sisi pemerintahan maupun dari sisi penyebaran agama. Manokwari dahulu merupakan pusat pemerintahan pertama sebelum dipindahkan ke Port Numbai yang  sekarang adalah Kota Jayapura juga merupakan sebuah kota yang merupakan pusat pemerintahan Belanda mula-mula, pemerintahan ini dinamakan onderafdeling dan afdeling dan residen. Belanda mempunyai sistem pemerintahan dalam pendataan pemerintahan yang selalu saja melakukan pemekaran penutupan daerah dan juga penggabungan daerah. Perlu dipahami bahwa pusat pemerintahan ini dapat terbentuk mula-mula diawali dengan adanya relasi antara para pemimpin adat yang kemudian dengan relasi itu diikuti dengan penyebaran agama kemudian juga dibentuklah pemerintahan jadi Fak-Fak maupun di Manokwari. Pada 5 Februari 1855 ottow dan geisler tiba di Teluk Dore di pulau mansinam yang kemudian hari ini dirayakan oleh umat di tanah Papua sebagai hari pekabaran Injil, Dan ini juga diketahui oleh masyarakat baik Tua, Muda, anak kecil, anak sekolah semua mengetahuinya dan menjadi sebuah pengetahuan yang baik di tanah Papua sebagai kelanjutan dari penyebaran gereja ini kemudian juga dibangun pusat pendidikan di Miei, Teluk Wondama. Agaknya kurang lengkap bila tidak dilengkapi dengan adanya sejarah penyebaran bagi Gereja Katolik di Tanah Papua, dengan kapal 22 Mei 1894 Pater Le Cocq pertama kalinya menginjakkan kaki di Pulau Papua. Kapalnya mendarat di Kampung Sekeru, di Semenanjung Fakfak. Pater Le Cocq mulai mengenal orang-orang di sekitarnya. Hari pertama ia sudah membaptis 8 anak menjadi Katolik. Sembilan hari kemudian ia membaptis 65 anak lagi. Ia terus ke gunung-gunung mencari orang-orang yang tinggal di sana. Setelah sekian lama dari sejak 1896 umat Katolik di tanah Papua, secara umum tidak merayakan mensyukuri akan hari besar bagi Gereja Katolik di tanah Papua di mana pada hari tersebut Pastor Lecoc darmanviel yang datang ke tanah Papua untuk menyebarkan Gereja Katolik di tanah Papua ini terlupakan. Pada tahun 2022, awam Katolik di tanah Papua berkumpul dan mengadakan sebuah seminar yang membahas dan coba melihat kembali sejarah masuknya Gereja Katolik di tanah Papua yang berlangsung di tanam tadi di Paroki Kristus terang dunia waena. Setelah dilakukan seminar, awam Katolik di Tanah Papua merasa kurang cukup bila hanya melalui seminar tetapi harus dibuat sebuah momentum di tempat di mana Lecoc Darmanvile tiba untuk dirayakan untuk pertama kalinya oleh seluruh umat Katolik di tanah Papua. Untuk itu pada tahun 2023 dipusatkan di Fakfak dirayakan acara yang lama dirindukan oleh umat Katolik di tanah Papua yaitu acara syukuran masuknya Gereja Katolik di tanah Papua yang ke 129 yang dipusatkan di Fakfak yang kemudian akan dilakukan acara penting yaitu permulaan pembangunan situs sejarah masuknya Gereja Katolik di tanah Papua di Pulau Bone dan sekru Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat. [caption id="attachment_1571" align="alignnone" width="300"] Uskup Jayapura Monsinyur Yanuarius Matopai You dalam perayaan peringatan masuknya misi penyebaran agama katolik di Tanah Papua ke-129 yang terselenggara di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Senin (22/5/2023). Sumber Komsos Keuskupan Manokwari-Sorong.[/caption]   Sebagai pembanding Pemkab Merauke telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2011 tentang Merauke sebagai Gerbang Hati Kudus Yesus. Melalui perda dimaksud, katanya, setiap tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai hari peringatan agama Katolik masuk di Papua Selatan  dan menjadi hari libur fakultatif di Merauke. Dengan demikian ada beberapa daerah di Provinsi Papua Barat yaitu di Sekrue dan Pulau Bone Kabupaten Fakfak, Bukit Aitumeri Kabupaten teluk wondama dan Pulau Mansinam kabupaten Manokwari merupakan tempat-tempat penting dan bersejarah bagi umat Katolik dan juga umat GKI di Tanah Papua. Oleh karena itu sekiranya Bapak Gubernur Provinsi Papua Barat dapat menetapkan tempat-tempat sejarah ini sebagai situs sejarah gereja dan juga hari-hari perayaannya sebagai hari besar yang harus dan wajib dirayakan oleh baik umat Katolik maupun umat GKI di tanah Papua dengan peraturan daerah Provinsi Papua Barat atau keputusan Gubernur Provinsi Papua Barat. (Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua, John Gobai)

Penulis : Redaksi Iustitia Papua