logo loading

Kesehatan

Pengalaman Fredrik Yappen, Sempat Putus Asa Biayai Sakit Cucunya

Minggu, 31 Maret 2024 Jayapura 251 Pengunjung

KASONAWEJA (IUSTITIA PAPUA) - Fredrik Hendrik Yappen (55), seorang abdi negara dari Kabupaten Mamberamo Raya, Provinsi Papua.

 Menceritakan pengalamannya, saat sang cucu menjalani pengobatan dengan menggunakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

 Pria paruh baya ini memiliki cucu bernama Friensa (7) yang harus dirujuk dari RSUD Kawera menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Hasan Sadikin Bandung, selama lebih dari satu bulan karena menderita penyakit Kista Anak.

Dikutip dari Halodoc, Kista Anak merupakan kondisi dimana terbentuk benjolan yang berisi cairan, gas, atau materi semi-padat di dalam tubuh anak.

 Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada organ disekitarnya, jika ukurannya cukup besar. Penyebab kista anak bisa bervariasi, termasuk faktor genetik, kurangnya aktivitas fisik, atau ketidakaturan siklus menstruasi.

Fredrik mengungkapkan biaya pengobatan yang dikeluarkan sangat besar, mencapai ratusan juta rupiah. Namun, berkat keanggotaan Fredrik sebagai peserta JKN kelas II bersama keluarganya, mereka merasa sangat bersyukur, karena seluruh biaya pengobatan Friensa ditanggung program ini.

“Terus terang dengan kondisi yang tidak mampu saat itu untuk melakukan pengobatan, kami keluarga merasa kesulitan dan putus asa. Terlebih lagi, ketika kami mendapat informasi bahwa cucu harus dirujuk ke rumah sakit di luar Papua. Namun, setelah diinformasikan oleh dokter ternyata seluruh biaya rujukan tersebut ditanggung oleh JKN, kami menjadi tenang,”akunya.

 Kata ASN di Pemkab Mambra ini, ada terdapat beberapa biaya yang harus mereka tanggung sendiri. Namun itu dilakukan karena merupakan kebutuhan pribadi yang tidak masuk dalam tanggungan JKN.

Disamping itu, dukungan dari JKN sangat membantu keluarganya dalam mengatasi beban finansial yang timbul akibat penyakit yang diderita oleh cucunya. Mereka dapat fokus sepenuhnya pada pemulihan Friensa tanpa perlu khawatir tentang biaya pengobatan yang sangat besar.

“Kami sangat terbantu dan bersyukur menjadi peserta JKN. Hal ini tidak kami rasakan kali ini saja, namun dalam beberapa pengalaman sebelumnya, ketika saya ataupun keluarga mengalami kendala kesehatan, JKN selalu menjadi andalan,”tuturnya.

 Pengalaman  ini juga mengingatkannya akan pentingnya memiliki akses yang mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan berkualitas.

 Sebagai seorang apparatur sipil yang berdedikasi, dirinya berharap agar lebih banyak keluarga yang dapat merasakan manfaat dari program-program seperti JKN, sehingga mereka tidak perlu merasa terbebani oleh biaya pengobatan yang mahal. Saat menghadapi situasi darurat seperti yang dialami keluarganya.

“Akses pelayanan kesehatan JKN yang mudah, harus bisa dirasakan oleh setiap masyarakat yang mengalami kesulitan seperti pengalaman saya. Oleh karena itu, BPJS Kesehatan melalui program JKN memiliki tugas yang sangat penting dan mulia untuk bisa melindungi kami dari risiko kesehatan dan finansial yang tidak dapat diprediksi,”tuturnya.

 Secara terpisah Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura, Deny Jermy Eka Putra Mase memberikan apresiasi kepada Fredrik atas kepercayaannya terhadap JKN.

 Dikatakannya kisah Fredrik menjadi semangat bagi BPJS Kesehatan untuk terus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di Papua, khususnya di wilayah kerja Kantor Cabang Jayapura.

“Kisah Fredrik adalah contoh nyata dari bagaimana akses terhadap layanan kesehatan yang baik dapat memberikan dampak positif yang besar bagi keluarga, terutama dalam mengatasi tantangan kesehatan yang kompleks. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk memperjuangkan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan untuk semua,” kata pria asal Kupang, NTT. (Julia)



Penulis : Editor Iustitia