logo loading

Ekonomi dan Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi Sumber Sektor Baru Jadi Peluang Bagi Masyarakat Papua

Jumat, 19 Januari 2024 Jayapura 697 Pengunjung

Pertumbuhan Ekonomi Sumber Sektor Baru Jadi Peluang Bagi Masyarakat Papua

Kepala Tim Implementasi KEKDA Bank Indonesia Perwakilan Papua, Dadung Tri Marsetyo saat memberikan keterangan pers di Bincang - Bincang Media di Jayapura

JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA) - Bank Indonesia Perwakilan Papua saat ini mulai menerobos sumber pertumbuhan sektor perekonomian baru, sehingga Provinsi Papua tidak lagi banyak bergantung di sektor Pertambangan saja.

 Seperti yang dijelaskan Kepala Tim Implementasi KEKDA Bank Indonesia Perwakilan Papua, Dadung Tri Marsetyo sumber pertumbuhan sektor yang baru itu seperti perdagangan besar dan eceran, industry pengolahan, transportasi dan pergudangan menunjukkan trend yang meningkat.  Kemudian ada juga sektor perikanan, ekonomi kreatif, pertanian dan juga pariwisata.

 Berbicara di acara Bincang – Bincang Media (BBM) per awal Januari 2024 di Jayapura, pekan ini. Menurut Dadung dari sisi pelaku, BI Perwakilan Papua tidak hanya mendorong perusahaan maupun pemerintah untuk bisa menggerakkan ekonomi. Tetapi juga mendorong UMKM diharapkan bisa meningkatkan ekonomi dan juga keuangan yang sifatnya tidak hanya konvensional. Akan tetapi juga keuangan syariah.

  Sehingga beberapa hal yang sudah dan akan terus dilakukan antara lain pelatihan budidaya, pasca panen, pendampingan sertifikasi halal, pengembangan ekonomi pesantren, pengembangan  Industri Kreatif (IKRA) penyelenggaraan pameran juga peningkatan produksi dan skala usaha digitalisasi UMKM dan ekspor secara mandiri.

 “Ini  beberapa hal yang juga menjadi program kerja maupun capaian Bank Indonesia Papua di 2023 dan akan dilanjutkan di tahun 2024,”terangnya.


Caption : Anggota Analisis Papua Strategis (APS) Melianus Ajoi. (foto : ist)

Ada Keterlibatan Masyarakat Asli Papua

 Menanggapi rilis awal tahun Bank Indonesia ini. Anggota Analisis Papua Strategis  (APS) Melianus Ajoi,SE menggapinya secara positif. Menurutnya pemimpin daerah kedepan sebaiknya bisa lebih fokus ke sektor - sektor yang dimaksud, dengan tidak mengesampingkan urusan wajib.  

 “Pemda - Pemda bisa memilih beberapa urusan yang menjadi kewenangan daerah untuk mendorong Masyarakat asli Papua bisa terlibat,”sarannya.

 Lanjutnya keterlibatan itu seperti pengaturan pasar yang kondusif, gudang ikan, gudang sayur/pertanian dan sistem pengolahan yang higienis untuk produk makanan, pelatihan packaging/kemasan dan lainnya akan mendorong ekonomi kreatif tumbuh, tapi pasar harus diciptakan dan harus ada pembeli.

 Ditambahkannya lagi pemerintah setempat juga harus melakukan kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri untuk membangun pangsa pasar produk local.

  Melianus yang kesehariannya juga menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Daerah Biro Pemerintahan Setda Papua Barat di Manokwari, mengkhawatirkan jika tidak ada kerjasama, maka mungkin banyak pedagang asli Papua (OAP). Tetapi kalau pasar/ pembeli tidak ada, maka  OAP akan kembali ke kebiasaan mendapat uang secara cepat/instant yaitu dengan menjual tanah dan lainnya.

 “Karena menurut saya, bisnis butuh keuletan, kesabaran, menunggu satu putaran untuk mendapat keuntungan cukup lama dan ini yang bikin banyak bisnis atau usaha kreatif masyarakat gulung tikar,”pungkasnya. (Julia) 


Penulis : Editor Iustitia