Polisi mengatasi kericuhan dalam kegiatan jalan santai peringatan hari ulang tahun Partai Gerindra ke-15 di Kota Jayapura, Papua, Rabu (22/3/2023).

JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA)- Pihak kepolisian menyatakan pengamanan acara jalan santai yang diselenggarakan oleh Partai Gerindra di Kota Jayapura, Rabu (22/3/2023) terganggu akibat ulah oknum yang melakukan kekerasan terhadap pihak Panitia dengan merampas kupon doorprize. Polresta Jayapura Kota telah mengamankan oknum tersebut.

Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor D. Mackbon dalam siaran pers yang diterima Redaksi Iustitia Papua pada Jumat (24/3/2023) mengatakan, sebelumnya kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahun Partai Gerindra yang ke-15 berjalan sesuai jadwal dan kondusif.

Victor mengungkapkan, oknum masyarakat yang melakukan kekerasan terhadap pihak panitia yang membagikan kupon doorprize berinisial S. Pria berusia 54 tahun ini diduga melakukan kekerasan karena merasa kecewa tidak mendapatkan kupon berhadiah dari panitia.

"Sebenarnya pihak panitia telah berupaya mencetak kupon-kupon baru untuk dapat dibagikan kepada masyarakat. Akan tetapi, sekelompok orang yang tidak puas sehingga melakukan pelemparan kepada petugas keamanan dan panitia penyelenggara dan oknum melakukan aksi kekerasan terhadap salah satu anggota panitia," ucap Viktor.

Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor D. Mackbon.

Viktor menuturkan, pihaknya langsung mengamankan seluruh panitia dan barang-barang hadiah doorprize. Tujuannya agar tidak menjadi sasaran amuk massa yang tidak mendapatkan kupon doorprize.

"Tim Opsnal Polresta Jayapura Kota langsung melacak keberadaan oknum warga berinisial S yang memukul salah satu panitia. Aparat menangkapnya di seputaran daerah Dok IX, Jayapura Utara. Kini oknum tersebut sedang dalam pemeriksaan oleh penyidik, " tutur Viktor.

Viktor menambahkan, pihaknya sedang mengidentifikasi kemungkinan adanya oknum-oknum tertentu yang ingin mengganggu kelancaran pelaksanaan giat tersebut.

"Saat ini kami sedang lakukan pemeriksaan terhadap S yang menjadi pelaku penganiayaan dan juga korbannya. Kami juga memeriksa panitia penyelenggara untuk mengetahui penyebab permasalahan tersebut, " tambahnya. (Redaksi Iustitia Papua)