Polkam
Seruan Pesan Damai dari MRP, Pimpinan Paguyuban, Forum Lintas Agama
Rabu, 03 Januari 2024 Jayapura 217 Pengunjung
Pertemuan MRP bersama para tokoh lintas sektoral mensikapi situasi yang terjadi di Kota dan Kabupaten Jayapura. (foto : ist)
JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA) – Mensikapi situasi di Masyarakat yang terjadi pasca kericuhan yang berbuntut pada aksi pembakaran dan pelemparan, perusakkan terhadap berbagai fasilitas oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Saat prosesi perarakan jenasah mantan Gubernur Papua dua periode Alm Lukas Enembe, yang terjadi di Kabupaten dan Kota Jayapura, Kamis (28/12/2023).
Aksi brutal warga itu melakukan pembakaran di Poliklinik milik Korem 172/PWY dan sejumlah Koperasi ruko serta pembakaran kendaraan mobil, aksi pelemparan fasilitas Perbankan di Sentani dan pelemparan baru kepada Penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun, membuat yang bersangkutan harus di evakuasi ke RSPAD Jakarta.
Untuk itu Para Pimpinan Paguyuban, Forum Lintas Agama, MRP dan Kepolisian sepakat menyampaikan seruan pesan perdamaian. Hasil pertemuan bersama para tokoh lintas sectoral dan MRP itu.
"Jadi, kami telah bersepakat untuk serukan kedamaian," ucap Pimpinan sementara Pokja Agama Majelis Rakyak Papua, Izak Hikoyabi.
Dirinya berinisiatif melakukan pertemuan bersama dengan pihak- pihak terkait ini untuk menyikapi situasi yang terjadi di Kabupaten dan Kota Jayapura pasca pengantaran jenazah almarhum Lukas Enembe.
Adapun kesepakatan yang telah dibuat diantaranya menyerukan kedamaian diatas Tanah Papua dan menghentikan seluruh aksi kekerasan di Tanah Papua.
"Kami bersepakat merawat dan menjaga kedamaian kepada semua orang tampa membedakan ras, suku, agama dan lain sebagainya,"ucapnya.
Kedamaian itu harus diciptakan dan itu dilakukan oleh semua orang yang tinggal di Papua.
Selain dalam forum ini juga meminta kepada Kapolda Papua bersama jajarannya segera menindaklanjuti oknum-oknum atau profokator yang menciptakan kerusuhan.
"Harus segera dicari dan lakukan proses hukum hingga diusut tuntas profokatornya sebagai efek jera kepada mereka,"tukasnya.
Forum ini juga bersepakat agar kepolisian segera menangkap pelaku pelemparan kepada Pj. Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun. Termasuk mengusut tuntas pelaku pembakaran sejumlah fasilitas umum yang terjadi di Sentani dan Jayapura.
"Saya pikir ini bukan aksi dari keluarga almarhum yang berduka, tetapi diduga ada penyusup yang sengaja memanfaatkan situasi ini untuk membuat kerusuhan,"tuturnya.
Mereka juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua dapat melihat kerugian yang terjadi.
"Pemerintah Provinsi Papua harus ganti rugi segala kerusakkan yang timbul dimasyarakat,"tukasnya.
Dalam kesepakatan bersama dengan forum ini bahwa tidak ada perbedaan yang terjadi.
Masyarakat Orang Asli Papua (OAP) dan Non Papua adalah satu bagian dan tidak boleh ada gesekkan. Apalagi sampai ada pengkotak – kotakan antara warga pendatang dan warga Papua.
"Semua tindakan kriminal kita hentikan diatas tanah ini, kejadian yang terjadi tidak boleh terulang lagi karena itu menimbulkan keresahan masyarakat,"akunya.
Forum juga berterima kasih kepada Kapolda Papua dan Pangdam yang sudah memfasilitasi kendaraan untuk menjemput kembali para pelayat dari kediaman almarhum Lukas Enembe dengan baik.
"Saya berterima kasih, karena massa dari kediaman almarhum semua difasilitasi. Baik pasca kepulangan mereka oleh aparat. Ini luar biasa dan kita dari MRP berikan apresiasi,"pujinya.
Sementara Wakil Ketua Majelis Forkom Lintas Kerukunan Nusantara, Yonas Nussy menghimbau kepada masyarakat di Tanah Papua untuk menahan diri.
"Kita prihatin dengan peristiwa yang terjadi pasca pengantaran almarhum Lukas Enembe tersebut mulai dari Sentani sampai ke Kota Jayapura,"kata Yonas.
Dirinya meminta kepada semua masyarakat untuk bersama menjaga kambtimas dengan tidak melakukan aksi yang merugikan diri sendiri dan orang lain. (Julia)
Penulis : Redaksi Iustitia Papua